JAKARTA (Aswajanews.id) – Gerakan Sahabat Komendan (GASMEN) bersama Majelis Ulama Indonesia (MUI) resmi meluncurkan Kampung Haji Merah Putih, sebuah proyek pembangunan pemukiman bagi jamaah haji Indonesia di Makkah. Acara peresmian ini digelar di Ballroom Hotel Naraya, Jakarta, pada Minggu (23/3/2025), sekaligus dirangkaikan dengan buka puasa bersama dan santunan untuk 1.000 anak yatim.
Hadir dalam acara ini Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Wamendes PDTT) Ahmad Riza Patria, serta jajaran pengurus GASMEN, termasuk Sekjen Martho Z. Warat, Ketua Umum Fakhri Ikbar Dhia, dan Bendahara Umum Eka Satria Ramadhan. Sekjen MUI, KH Amirsyah Tambunan, juga turut memberikan dukungan terhadap proyek ini.
Dukungan Pemerintah untuk Pemukiman Jamaah Haji
Wamendes Ahmad Riza Patria menyambut baik inisiatif GASMEN dan MUI dalam mendukung program pembangunan pemukiman bagi jamaah haji Indonesia di Makkah.
“Pembangunan ini sangat strategis dan membutuhkan kolaborasi dari berbagai pihak agar segera terealisasi. Inisiatif ini merupakan langkah nyata dalam meningkatkan fasilitas bagi jamaah haji Indonesia,” ujar Riza Patria.
Ketua Umum GASMEN, Fakhri Ikbar Dhia, menegaskan bahwa proyek ini merupakan bagian dari dukungan terhadap program Presiden Prabowo Subianto, khususnya dalam meningkatkan pelayanan haji.
“Kami memahami bahwa isu pemukiman haji menjadi perhatian utama Presiden Prabowo. Sebagai organisasi anak muda, kami melihat ini sebagai peluang untuk berkontribusi dalam percepatan pembangunan,” katanya.
GASMEN akan bekerja sama dengan PT Pemukiman Haji Indonesia sebagai mitra strategis dalam proyek ini.
“Kami sudah menyiapkan langkah konkret untuk mewujudkan pemukiman ini. Kehadiran mitra strategis akan mempercepat proses pembangunan dan memastikan fasilitas terbaik bagi jamaah haji Indonesia,” tambahnya.
Lokasi Strategis di Jabal Umar, Makkah
Kampung Haji Merah Putih akan dibangun di Jabal Umar, sekitar 1,4 km dari Masjidil Haram, Makkah. Pemukiman ini akan dilengkapi dengan fasilitas akomodasi modern, pusat ibadah, serta area dapur dan logistik yang memadai.
Sekjen GASMEN, Martho Zain Warat, memastikan bahwa proyek ini akan dibiayai melalui skema investasi murni, tanpa menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
“Kami ingin memastikan bahwa proyek ini berjalan dengan konsep investasi swasta, sehingga tidak membebani APBN. Ini adalah solusi jangka panjang yang akan memberikan manfaat besar bagi jamaah haji Indonesia,” jelasnya.
Untuk mempercepat realisasi proyek, GASMEN dan MUI akan membentuk Kelompok Kerja (Pokja) guna mengawal seluruh tahapan pembangunan, mulai dari perencanaan hingga eksekusi di lapangan.
“Dengan ekosistem yang kuat dan dukungan berbagai pihak, Kampung Haji Merah Putih bukan lagi sekadar gagasan, tetapi akan segera menjadi kenyataan,” tambahnya.
Dukungan Investor dan Dunia Usaha Muslim
GASMEN juga mengajak investor nasional dan dunia usaha Muslim untuk berpartisipasi dalam proyek ini.
“Kami ingin memastikan bahwa proyek ini tetap sejalan dengan kepentingan nasional dan nilai-nilai keislaman. Selain sebagai tempat singgah bagi jamaah, pemukiman ini juga dapat menjadi pusat kegiatan ekonomi dan sosial bagi masyarakat Indonesia di Tanah Suci,” terang Martho.
Dengan adanya pemukiman ini, diharapkan pelayanan haji bagi jamaah Indonesia semakin baik, efisien, dan memberikan kenyamanan lebih.
“Sebagai bentuk komitmen, GASMEN dan MUI akan terus berkoordinasi dengan berbagai pihak agar proyek ini berjalan sesuai regulasi dan dapat segera digunakan oleh jamaah haji Indonesia,” pungkasnya.
Proyek Kampung Haji Merah Putih diharapkan menjadi terobosan besar dalam meningkatkan kualitas layanan haji bagi umat Islam Indonesia di masa mendatang. (Red)
The post Wamen Riza Patria Hadiri Launching Kampung Haji Merah Putih di Makkah first appeared on aswajanews.
