BREBES (Aswajanews.id) – Era digital bagi Pesantren Lirboyo menjadi peluang untuk menertibkan keuangan santri. Kemajuan teknologi dan digital yang merambah semua lini dalam segmentasi kehidupan ditangkap positif oleh Pondok Pesantren Lirboyo. Meskipun Pondok Pesantren Lirboyo merupakan kategori salaf yang dengan kurikulum semua berbasis kitab kuning (turos), namun perihal teknologi digital tidak ketinggalan zaman. Berbagai ragam aplikasi berbasis digital ada di Pondok Pesantren Lirboyo.
Aplikasi Chas less dengan nama Sangu Lirboyo yang sudah dilounching beberapa bulan yang lalu, tepatnya saat Reuni Akbar merupakan platform digital yang digunakan setiap santri Lirboyo dalam rangka mengamankan dan menertibkan keuangan santri. Aman dalam arti tidak mudah hilang atau dicuri oleh orang lain karena kartu yang dipegang oleh pengguna dan tidak bisa digunakan oleh orang lain. Setiap transaksi yang dilakukan oleh santri dapat dipantau oleh Wali Santri melalui HP android di rumah masing masing. Tertib karena setiap bulan akan dibatasi dengan nominal tertentu, sehingga santri tidak sering minta kiriman kepada orang tua.
Setiap transaksi untuk pembelian apapun menggunakan uang digital (bukan tunai). Santri tidak lagi pegang uang tunai atau chas. Untuk top up saldo langsung dari orang tua di rumah dan bisa memantau data transaksi setiap hari melalui hp yang sudah memiliki aplikasi Chas less. Sesuai dengan ketentuan dari Pondok Pesantren Lirboyo untuk top up sehari sebelum berangkat ke Lirboyo.
Selaku koordinator Sosialisasi, Miftahul Anwar mengatakan bahwa kegiatan sosialisasi aplikasi Chas less secara maraton akan dilaksanakan di beberapa tempat. PAC HIMASAL Wanasari menjadi lokasi perdana untuk kegiatan sosialisasi dengan mengundang orang tua wali santri untuk wilayah Kec Wanasari dan sekitarnya. “PAC HIMASAL Wanasari menjadi lokasi pertama kami menyelenggarakan kegiatan Sosialisasi Aplikasi Sangu Lirboyo atau yang disebut dengan Chas less. Kami sudah minta kepada pengurus PAC HIMASAL Wanasari untuk mengundang orang tua wali santri khususnya yang mondok di Pondok Pesantren Lirboyo yang bermukim di induk,” kata Miftah saat dihubungi via ponsel pada hari Selasa, 1 April 2025.
Lebih lanjut Miftah menuturkan, aplikasi Chas less ini sangat membantu orang tua santri untuk mempermudah kontrol keuangan anaknya. Sehingga pengeluaran keuangan bisa terkendalikan. Searah dengan perkembangan teknologi sebagai orang tua juga harus belajar teknologi digital termasuk platform Chas less.
Selaku Ketua PAC HIMASAL Wanasari Brebes yang akan ditempati untuk sosialisasi mengucapkan terima kasih kepada tim dari PC HIMASAL yang telah berkenan menyampaikan sosialisasi aplikasi Chas less. “Secara resmi kami berkirim surat kepada PC HIMASAL Kab Brebes terkait dengan hal ini (permohonan sosialisasi aplikasi Chas less). Karena ini sesungguhnya menjadi program PC HIMASAL yang mendapatkan amanat dari Pondok Pesantren Lirboyo, dan kami siap untuk menerima program tersebut sebagai bagian struktural HIMASAL tingkat Kecamatan,” kata Akhmad Sururi saat berada di lokasi yang akan diselenggarakan Halal bi Halal PAC HIMASAL Wanasari tepatnya di dukuh Sigedeg.
Lebih lanjut Sururi menuturkan bahwa PAC HIMASAL Wanasari sudah mengundang seluruh orang tua wali santri pada hari Kamis malam Jumat tanggal 3 April 2025 pada acara Halal bi Halal sekaligus Sosialisasi Aplikasi Sangu Lirboyo atau Chas less. Dirinya berharap mereka bisa hadir dalam acara tersebut agar mendapatkan penjelasan terkait dengan aplikasi platform digital yang bisa dioperasikan dengan smartphone. ***
The post PC HIMASAL Brebes Awali Sosialisasi Aplikasi Sangu Lirboyo di Wilayah Wanasari first appeared on aswajanews.
