“Bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah dan Maghfirah. Pada estafet yang kedua dari tiga tahapan dalam Ramadhan disebut dengan ayamul maghfiroh. Oleh karena itu mari kita perkuat ibadah dan dzikir kita agar kita bisa merasakan maghfiroh dari Alloh. Tidak semua orang yang berpuasa mendapatkan ampunan. Karena boleh jadi puasanya hanya mendapatkan haus dan dahaga. Oleh karena itu kita harus menjaga ibadah puasa yang kita lakukan agar bisa menjadi bekal besok di alam barzah,” kata Akhmad Sururi selaku Ketua PAC HIMASAL (Himpunan Alumni Santri Lirboyo) Kec Wanasari saat mengisi kegiatan Dakwah Ramadhan di masjid Jami Baiturohman desa Siwungkuk Kec Wanasari Kab Brebes.
Sururi mengungkapkan, ada beberapa tanda seorang bisa merasakan maghfiroh dari Alloh. Orang orang yang mendapatkan ampunan dari memiliki ciri ciri yang bisa kita lihat di alam dunia. Yang pertama, dia menjaga lisannya dari perbuatan yang tidak baik. Membicarakan kejelekan orang lain atau ghibah merupakan tindakan yang harus kita jauhi. Orang orang yang mendapatkan ampunan dari Allah tentu bisa menjaga lisan dari berbohong atau hoaks dan mengadu sesama muslim atau namimah.
“Namimah (mengadu domba) hari ini bisa dilakukan dengan aplikasi HP. Artinya bukan hanya lidah yang bisa mengadu domba, tapi seiring dengan perkembangan teknologi informasi, HP bisa menjadi alat untuk adu domba. Beberapa bulan yang lalu diceritakan oleh Kepala Kantor Kemenag Kab Brebes, bahwa ada seorang pelajar setingkat MTs membuat aplikasi untuk mengoperasikan tawuran antar sekolah. Oleh karena itu Bapak dan Ibu mohon berhati hati dan waspada terhadap anak anaknya yang pegang HP. Jangan sampai HP disalahgunakan untuk tindakan yang merugikan orang lain dan merusak akhlak anak anak kita,” lanjut alumni Lirboyo Kediri.
Sururi meneruskan, berikutnya orang yang mendapatkan ampunan memiliki ciri-ciri berkumpul dengan orang yang soleh. Sesungguhnya orang orang yang soleh memiliki energi yang positif untuk kekuatan Ibadah kita. Berkumpulnya kita bersama dengan orang orang soleh mendorong ruhani kita untuk melakukan ibadah. Oleh karena itu jangan jauh dari orang soleh dan ulama termasuk Nahdlatul ulama.

Berikutnya menurut Sekretaris MWC NU Wanasari, orang orang yang merasakan energi maghfiroh, dirinya memiliki sikap dermawan. Gemar berinfaq dan bersedekah untuk kepentingan umum. Termasuk untuk masjid, Madrasah dan kegiatan keagamaan di lingkungannya. Itu semua merupakan pertanda maghfiroh bisa dirasakan. Karena sesungguhnya kita beribadah tentu berharap menjadi bekal untuk besok di alam barzah.
“Ibadah puasa dan amalan sunah lainnya yang kita lakukan di bulan puasa menjadi bekal di alam akherat. Kita sangat rugi kalau Ramadhan dilewati begitu saja tanpa memiliki bekas untuk peningkatan amal ibadah kita. Oleh karena itu sekali lagi memasuki babak yang kedua di bulan Ramadhan, amal ibadah dan wiridan kita tingkatkan. Karena semua yang kita lakukan di dunia ini merupakan bekal perjalanan menuju akherat,” pungkas Akhmad Sururi.
Kegiatan Dakwah Ramadhan dan Silaturahmi bersama masyarakat yang dilaksanakan pada hari Sabtu Malam Ahad, 15 Maret 2025/16 Ramadhan 1446 dihadiri oleh Rois. Syuriyah MWC NU Wanasari, KH Sobarudin. Dalam kesempatan tersebut selaku Rois Syuriah memberikan bantuan Mushaf Qur’an dari Kemenag RI untuk Jamaah yang rajib dalam bertadarus dalam bulan Ramadhan. Hadir juga dalam kesempatan tersebut, KH Makdori selaku Penasehat PC HIMASAL Kab Brebes dan beberapa alumni wilayah Siwungkuk dan sekitarnya. (Red/Nas)
The post Dakwah Ramadhan PAC HIMASAL Wanasari : Tanda Seorang Mendapatkan Maghfiroh dari Alloh first appeared on aswajanews.