Beranda Sindikasi Pengasuh Pondok Pesantren Al Hasaniyyah Sampaikan Pesan Penting tentang Peran Pesantren di...

Pengasuh Pondok Pesantren Al Hasaniyyah Sampaikan Pesan Penting tentang Peran Pesantren di Era Milenial

BREBES (AswajaNews.id) – Dalam suasana penuh kehangatan di Alun-alun Kabupaten Brebes, digelar acara Aksi Damai dan Doa Bersama Santri Lirboyo Kabupaten Brebes bersama Forum Pondok Pesantren se-Kabupaten Brebes, Jumat petang (17/10/2025).

Acara yang mengusung tema “Santri Beraksi Bela Kiai, Santri Bergerak Demi Pesantren Bermartabat” ini berlangsung dengan khidmat dan penuh kekeluargaan.

Dalam kesempatan tersebut, Pengasuh Pondok Pesantren Al Hasaniyyah Kedawon Rengaspendawa Larangan Brebes, Dr. KH. Nuridin Syamsudin, S.H.I., M.Pd. Al-Hafidz, menyampaikan pesan berharga kepada para santri dan hadirin. Ia menegaskan bahwa kebersamaan dalam majelis ilmu merupakan sumber turunnya rahmat Allah SWT.

“Dengan berkumpulnya kita semua di sini, Allah akan mengucurkan rahmat kepada kita semua. Para kiai juga akan mendoakan kebaikan bagi kita semua,” tutur beliau dengan penuh keteduhan.

9A023FA7 FFA5 42C7 B25E 5D45ECAC3689

Lebih lanjut, KH. Nuridin menyinggung capaian penting di lingkungan pesantren, yakni selesainya disertasi berjudul “Eksistensi Pondok Pesantren di Tengah Generasi Milenial.”
Melalui karya ilmiah tersebut, beliau menegaskan pentingnya pesantren untuk beradaptasi dengan perkembangan zaman tanpa meninggalkan nilai-nilai keislaman.

“Pondok pesantren harus melek teknologi dan media sosial. Para kiai dan santri perlu beradaptasi agar dakwah dan nilai-nilai keislaman tetap hidup di tengah arus digitalisasi,” ujarnya.

Selain sebagai pengasuh pesantren, KH. Nuridin yang juga menjabat sebagai Anggota DPRD Fraksi PPP Kabupaten Brebes, menegaskan bahwa setiap peristiwa di lingkungan pesantren harus menjadi bahan refleksi dan pembelajaran bagi semua pihak.

“Pondok pesantren adalah lembaga pendidikan tertua di Indonesia. Dari sinilah lahir generasi berakhlak dan berilmu,” tambahnya.

Sebagai penutup, beliau mengajak para santri untuk memperbanyak pembacaan Shalawat Asghil dan memberikan ijazah berupa amalan membaca surat Al-Fil setiap selesai salat Maghrib. Amalan tersebut dimaksudkan sebagai doa perlindungan dan keberkahan bagi para santri serta keluarga besar pesantren.

Acara berlangsung dengan penuh kekhidmatan, mencerminkan semangat pesantren sebagai pusat pembinaan moral dan spiritual yang tetap kokoh menghadapi tantangan zaman.

(A’isy Hanif Firdaus – NUBrebes)