BREBES (Aswajanews.id) – Bertempat di pendopo Kabupaten Brebes, Bupati Hj Paramitha Widya Kusuma menerima kunjungan audiensi dari Dewan Pengurus Cabang Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (DPC FKDT) Kab Brebes. Audiensi yang berlangsung pada hari Senin, Bupati Brebes didampingi oleh Asisten Satu Setda Brebes, H.Drs Khoerul Abidin, MM, Kepala Dindikpora Kab Brebes, Ibu Caridah, bagian Kesra Ndzirin dan Mas Faik.
Audiensi yang berlangsung kurang lebih satu jam, Bupati mengajak dengan suasana diskusi yang bertemakan tentang Madrasah Diniyah Takmiliyah atau yang dulu disebut dengan sekolah Arab. Bupati Hj Paramitha Widya Kusuma pernah mengenyam pendidikan MDT atau Beliau menyebutnya dengan sekolah sore karena memang pembelajarannya dilaksanakan pada sore hari setelah waktu duhur.
Mengawali audiensi, Akhmad Sururi selaku Ketua DPC FKDT Kab Brebes menyampaikan beberapa point penting terkait dengan Madrasah Diniyah Takmiliyah. “Kami mewakili dewan guru Madin se Kab Brebes mengucapkan terimakasih kepada kepada Ibu Bupati yang telah mengalokasikan dana insentif guru Madin. Al hamdulillah data guru Madin aman,” kata Akhmad Sururi.
Di hadapan Bupati Brebes, Ketua DPC FKDT menyampaikan data layanan murid MDT yang diikuti oleh murid SD/MI. Pada tahun pelajaran 1446/1447/ atau 2025 jumlah murid MDTA 46.567 se Kab Brebes. Jumlah tersebut belum berbanding lurus dengan murid SD/MI dari kelas 3 s.d 6 yang mestinya mengikuti pembelajaran di MDTA. Masih ada sekitar 40 presen lebih dari data murid SD/MI yang belum mengikuti pembelajaran di MDTA. Oleh karena itu Sururi berharap dalam kesempatan tersebut Bupati bisa mengikuti edaran atau himbauan untuk masuk di MDTA.
“Adapun untuk murid MDTW ( Madrasah Diniyah Takmiliyah Wustho ) layanan pendidikan keagamaan untuk murid SMP/ MTs sangat sedikit. Hanya 0, 5 presen yang mengikuti pembelajaran di MDTW. Oleh karena itu dulu kami bersama dengan Dindikpora pernah menggagas progam pendidikan MDTW yang disandingkan dengan SMP. Jadi setiap siswa SMP harus mengikuti pendidikan Wustho,” lanjut Sururi.
Menanggapi hal tersebut Bupati Brebes mendorong agar program tersebut bisa dilaksanakan. Bahkan meminta kepada Dindikpora Kab Brebes yang saat itu hadir agar segera menyusun skema yang tepat agar anak anak SMP / MTs mendapatkan layanan pendidikan MDTW.
“Saya sangat setuju anak anak SMP ditambahkan kegiatan jam pembelajaran keagamaan. Ini sangat bagus dan menjadi langkah penguatan pendidikan karakter keagamaan. Oleh karena itu Dindikpora bersama dengan FKDT segera menyusun skema yang tepat untuk mewujudkan rencana tersebut. Sebagai piloting bisa beberapa SMP dulu, dengan mendatangkan guru MDT yang kompeten,” kata Bupati Brebes.
Dalam kesempatan tersebut, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kab Brebes, Caridah menyempaikan hasil studi tiru terkait dengan kolaborasi lembaga pendidikan formal dengan MDT di Banyumas. Caridah berharap kebijakan full day school untuk di SMP tapi dengan cara kolaborasi dengan MDT. Hal ini membutuhkan kajian yang matang, bahkan Bupati juga mendorong kepada Dindikpora untuk melakukan studi tiru di beberapa Kab/ Kota lain terkait dengan hal ini.
Bupati juga sangat berharap guru MDT dapat meningkatkan kompetensinya dengan menggunakan metode pembelajaran yang modern. Saat sekarang sudah zamannya IT, maka guru Madin tidak boleh ketinggalan zaman. (Red/Nas)